ads

Rabu, 12 September 2007

Depresi! anak anak, orang dewasa?

Gangguan depresive, yang termasuk dalam gangguan depresif besar (unipolar depresi), gangguan dysthymic (kronis, depresi halus), bisa mempunyai efek yang lebih besar pada anak muda, depresi besar terjadi dengan kombinasi gejala, yang sangat berpengaruh pada kemampuan bekerja, belajar, tidur, makan dan aktifitas yang membutuhkan rasa, dhystimia melibatkan gejala kronis jangka panjang yang tidak bisa dihilangkan, tetapi tidak berfungsi dengan baik pada saat perasaan senang. Banyak orang dengan dhysthymia juga mengalami depresi besar yang berkelanjutan di masa kehidupan mereka. Depresi bipolar bukan juga bentuk lain dari gangguan depresi dan karakteristiknya berubah sesuai dengan perubahan mood: kadang tinggi (mania) dan kadang rendah (depresi). Kadang perubahan mood sangat dramatic dan cepat, tapi kebanyakan berkala, ketika dalam putaran depresi, individu bisa mempunyai seluruh gejala dari gangguan depresi. ketika dalam putaran manic, individu bisa menjadi sangat overaktif, berbicara berlebihan dan mempunyai energi yang sangat besar. mania sangat mempengaruhi proses berfikir, penilaian dan tingkah laku sosial yang bisa menyebabkan permasalahan serius dan memalukan.

Dalam dua dekade depresi pada anak-anak dipandang serius. Anak yang mengalami depresi bisa berpura-pura sakit, menolak untuk pergi ke sekolah, tidak mau lepas dari orang tua atau sangat khawatif orang tuanya meninggal. Anak yang lebih tua cenderung murung, terlibat masalah di sekolah, nakal, mudah marah, merasa selalu tidak dimengerti. Karena tahapan perkembangan secara normal berbeda pada tiap anak. Hal ini bisa menjadi sangat sulit untuk menentukan apakah sang anak sedang dalam masa yang menderita ataukah sedang mengalami depresi. kadang orang tua sangat khawatir pada perubahan tingkah laku anak. atau ketika guru sekolah melaporkan "anakmu tidak seperti tidak menjadi dirinya sendiri". dalam kasus ini jika kunjungan ke dokter anak tidak menunjukan tanda-tanda fisik, maka mungkin dokter itu akan merekomendasikan anaknya pada seorang therapist. Biasanya pekerja sosial atau psikolog, yang menyediakan terapi, sementara psikiater akan memberikan obat yang diperlukan. dan orang tua anak tidak boleh takut untuk menanyakan : qualifikasi therapist? terapi jenis apa yang akan diterima sang anak? apakah seluruh keluarga akan terlibat dalam terapi ini? apakah terapi yang diterima anak sudah termasuk anti depresant? jika ya apakah ada efek samping ?

translated by [dee]
from psychologytoday.com(depresive on child and adolescent)

Tidak ada komentar: